Sabtu, 05 Juli 2014

Pengobatan mata jahat

PENGOBATAN AKIBAT TERKENA PENGARUH
MATA JAHAT (BER-BAHAYA) ( AIN )

Pengobatan akibat terkena pengaruh mata jahat (berbahaya) adalah terdiri beberapa bagian:
Bagian Pertama: Upaya sebelum terkena mata jahat itu di antaranya:
1.    Membentengi diri dari orang yang ditakuti (kejahatan pengaruh matanya) dengan dzikir, do’a, dan ta'awwudz yang disyari'atkan, sebagaimana yang disebutkan di dalam bagian pertama dari pengobatan akibat sihir.
2.    Hendaklah orang yang takut mengenai orang lain, akibat pengaruh dari matanya -jika dia melihat pada dirinya atau hartanya atau anaknya atau saudaranya atau hal-hal lainnya yang menakjubkan dirinya- supaya berdo'a mohon diberi berkah dengan do'a berikut ini:
مَـا شَاءَ اللهُ لاَقُوَّةُ إِلَّا بِـاللهِ، اَللَّهُـمَّ بَـارِكْ عَـلَيْهِ
"Masya Allah (atas kehendak Allah), tidak ada kekuatan melainkan hanya dengan (pertolongan) Allah. Ya Allah, berikanlah berkah padanya."
Hal itu didasarkan pada sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم:
إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيهِ مَا يُعْجِبُهُ، فَلْيَدْعُ لَهُ بِالْبَرَكَةِ
"Jika salah seorang di antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari saudaranya, maka hendaklah dia mendo'akannya supaya diberikan berkah kepadanya." [1]
3.    Tidak menyebutkan kebaikan-kebaikan yang diperolehnya kepada orang yang dikhawatirkan memiliki mata jahat.[2]


1.  Muwattha' Imam Malik (11/938), Ibnu Majah (II/1160), Ahmad (IV/447). Lihat juga Shahih Ibnu Majah (II/265) dan Zaadul Ma'aad (IV/l70). Demikian juga ash-Shaarimul Battar fiil Tashaddi lish Saharati wal Asyrar, karya Syaikh Wahid Abdus Salam (halaman 229-252)
2.  Lihat Syarhus Sunnah, karya al-Baghawi (XIII/116) juga Zaadul Ma'aad (IV/173)

Bagian kedua: Upaya setelah terkena mata jahat:
1.    Jika pelakunya dapat diketahui, maka hendaklah orang itu diperintahkan untuk berwudhu, kemudian orang yang terkena pengaruh mata itu mandi dengan bekas air wudhu orang itu.[1]
2.    Memperbanyak membaca; "Qul Huwallahu Ahad" (al-Ikhlas), mu'awwidzatain (al-Falaq dan an-Naas), al-Fatihah, ayat kursi, bagian penutup surat al-Baqarah (dua ayat terakhir-ed), do'a-do'a yang disyari'atkan dalam ruqyah disertai tiupan dan usapan pada bagian yang sakit dengan tangan kanan, sebagaimana yang ada pada bagian kedua dari pengobatan akibat sihir.
3.    Membacakan bacaan pada air disertai tiupan, dan kemudian meminumkan kepada si pasien dan sisanya disiramkan ke tubuhnya.[2] Atau dibacakan bacaan pada minyak dan kemudian minyak itu dibalurkan.[3] Jika bacaan itu dibacakan pada air zam-zam, maka yang demikian itu lebih sempurna, jika air zam-zam itu mudah diperoleh atau kalau tidak, boleh juga dengan air hujan.


1.  Lihat Sunan Abi Dawud (IV/9) dan Zaadul Ma'aad (IV/163). Lihat juga al-Wiqayatu wal 'Ilaju minal Kitab was Sunnah, karya Muhammad bin Syaay'i (hal. 144-147)
2.  Sunan Abu Dawud (I V/10). Hal itu pernah dilakukan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم kepada Tsabit bin Qais.
3.  Musnad Ahmad (III/497), lihat juga Silsilatul Ahaditsish Shahihah (I/108, no. 379)


Bagian Ketiga: Beberapa hal yang dapat mencegah atau menghindari mata orang yang dengki, yaitu:
1.    Memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatannya.
2.    Takwa kepada Allah dan menjaga-Nya dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Sebagaimana sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم:
احْــفَظِ اللهَ يَـحْفَـظْكَ
"Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu."[1]
3.    Bersabar atas orang yang dengki dan memaafkannya. Tidak perlu menyerangnya, mengeluhkannya, dan tidak menceritakan gangguan-gangguannya terhadap dirinya meskipun ia menyakitinya.
4.    Tawakal kepada Allah, karena barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Dia-lah yang akan mencukupinya.
5.    Tidak takut kepada orang yang dengki dan tidak menyibukkan hati dengan memikirkannya, dan ini merupakan obat yang juga sangat bermanfaat.
6.    Menghadap Allah (berharap hanya kepada-Nya), berbuat ikhlas karena-Nya, serta mencari keridhaan-Nya.
7.    Taubat dari segala macam dosa, karena taubat itu dapat membantu seseorang dalam melawan dan mengalahkan musuh-musuhnya. Allah عزّوجلّ berfirman:
وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ
"Dan apa saja musibah yang menimpamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). " (QS. Asy-Syuura: 30).
8.    Bersedekah dan berbuat baik sesuai dengan kemampuan. Sebab hal itu mempunyai pengaruh yang sangat menakjubkan dalam menolak bala', menolak pengaruh mata yang berbahaya dan kejahatan orang dengki.
9.    Memadamkan api orang yang dengki, orang yang sewenang-wenang, dan orang yang menyakiti dengan cara berbuat kebaikan kepadanya. Jadi setiap kali gangguan, kejahatan, kesewenangan, dan kedengkian itu bertambah pada dirinya, maka hendaklah semakin bertambah pula kebaikanmu kepadanya, diikuti dengan nasihat dan rasa kasihan kepadanya. Dan hal ini tidak akan berhasil kecuali oleh orang yang mendapatkan keberuntungan yang besar dari Allah.
10. Membersihkan tauhid dan juga keikhlasannya hanya bagi Allah yang Mahamulia lagi Mahabijaksana, karena sesuatu tidak dapat membahayakan atau memberikan manfaat kecuali dengan izin-Nya. Dialah yang menghimpun semuanya itu. Dan hanya ada pada-Nya poros sebab-sebab tersebut. Dengan demikian, tauhid merupakan benteng Allah yang paling agung yang barangsiapa memasukinya, maka dia termasuk orang-orang yang aman.
Demikianlah sepuluh sebab yang dapat menolak kejahatan orang dengki, pengaruh penglihatan mata yang berbahaya/jahat, dan tukang sihir. [2]


1.  At-Tirmidzi, lihat Shahihut Tirmidzi (H/309 no. 2043), Ahmad (1/293)
2.  Lihat Badai'iul Fawa'id, karya Ibnul Qayyim (11/238-245), Ad-Dua wal 'Ilaj bir Ruqa hal. 104-111
.

0 komentar:

 
Design By Taufik.R / miftah / QSTV | Published By QSTV