Sabtu, 05 Juli 2014

Mengobati orang sakit ketika menjenguk

MENGOBATI ORANG SAKIT PADA SAAT MENJENGUKNYA
Tidaklah seorang hamba muslim yang menjenguk orang sakit yang belum datang ajalnya, lalu dia mengucapkan tujuh kali do'a berikut:
أَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ (7×)/
"Aku mohon kepada Allah Yang Mahaagung, Rabb 'Arsy yang agung, agar Dia menyembuhkanmu." (dibaca 7x)
Melainkan orang itu akan disembuhkan.[1] Nabi صلي الله عليه وسلم bila menjenguk orang sakit mengucapkan:
لاَ بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ
Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membuat dosamu bersih, Insya Allah."[2]


1.  Tirmidzi dan Abu Dawud. Lihat Shahihut Tirmidzi (11/210) juga Shahihul Jami'
2.  HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari 10/118
Keutamaan Berkunjung Kepada Orang Sakit
عَنْ عَلِيٍّ رضي الله عنه قَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ أَتَى أَخَاهُ الْمُسْلِمَ مَشَى فِي خَرَافَةِ الْـجَنَّةِ حَتَّى يَـجْلِسَ فَإِذَا جَلَسَ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ
Dari Ali رضي الله عنه, Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda: "Apabila seseorang berkunjung (menengok) seorang muslim yang sedang sakit, maka seakan-akan dia berjalan di kebun Surga, hingga ia duduk. Apabila sudah duduk, maka akan diliputi rahmat Allah. Apabila ia berkunjung di pagi hari, maka tujuh puluh ribu Malaikat akan mendo'akannya, agar mendapat rahmat hingga sore. Apabila ia berkunjung di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat akan mendo'akannya agar diberi rahmat hingga pagi hari.”[1]


1.  HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah. Lihat Shahih Sunan at-Tirmidzi 1/244 no. 775 dan Shahih Sunan Ibnu Majah 1/244 no. 1183, shahih
 
MENGOBATI SAKIT DEMAM

Rasulullah 'Alaihisshalatu was Sallam bersabda:
الْـحُمَّى مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ فَأَبْرِدُوهَا بِالْمَاءِ
"Demam itu merupakan bagian dari panas Jahannam, karena itu dinginkanlah ia dengan air."[1]

1.  HR. Al-Bukhari dalam al-Fath (X/174) dan Muslim (IV/1733)
MENGOBATI RASA SAKIT KARENA SENGATAN
  Pertama, bacakan surat al-Fatihah dengan menghimpun ludah dan kemudian meniupkannya (disertai dengan sedikit ludah) pada bagian tubuh yang tersengat.[1]
Kedua, hendaklah bagian yang tersengat itu diusap dengan air dan garam sambil membacakan "Qul ya ayyuhal kafirun", (surat al-Kafirun) dan mu'awwidzatain (surat al-Falaq dan an-Naas).[2]


1.  HR. Al-Bukhari dalam al-Fath (X/208)
2.  HR. Ath-Thabrani dalain al-Mu'jamush Shaghir (11/830) dan lihat juga Majma'uz Zawa'id (V/111) dan sanadnya hasan
 
DO'A MEREDAM AMARAH
Untuk mengobati kemarahan bisa ditempuh dengan dua cara, yaitu:
1.    Pencegahan
Untuk upaya pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan timbulnya kemarahan. Dan di antara yang dapat menyebabkan kemarahan itu adalah kesombongan, bangga terhadap diri sendiri, berbangga-bangga, tamak, bercanda tidak pada tempatnya, ketidakseriusan dan yang semisalnya.
2.    Peredaan
Yaitu, upaya peredaan ketika marah itu sudah muncul. Dan hal tersebut terfokus pada empat hal, yaitu:
a.     Mohon perlindungan kepada Allah H dari syaitan yang terkutuk dengan membaca: "'Audzubillahi minasyaithanirrajim."
b.     Berwudhu
c.     Merubah posisi atau keadaan orang yang marah itu, yaitu dengan duduk, berbaring, keluar, diam atau yang lainnya.
d.     Mengingat bahwa di dalam menahan kemarahan itu tersimpan pahala, dan juga mengingat bahwa kemarahan itu hanya akan mengakibatkan dampak yang buruk dan hina.[1]


1.  Lihat penjelasan masalah ini secara rinci dengan dalil-dalil yang shahih dalam Aafaatul Lisan (hal. 110-112). Juga al-Hikmah fid Da’wah ilallah (hal. 64-66)
  
MENGHILANGKAN RASA CEMAS
DAN TAKUT KETIKA TIDUR
 
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ، وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنِ
“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka dan siksaan-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dan dari kejahatan bisikan-bisikan setan, dan dari kedatanan mereka.” [1]


1.  Ditakhrij oleh Tirmidzi dan Abu Dawud. Lihat Shahih at-Tirmidzi: 2/210 dan Shahih Jami’: 5/180

PENGOBATAN MENGGUNAKAN
HABBATUS SAWDA' (JINTAN HITAM)
Rasulullah 'Alaihisshalatu was Salam bersabda:
إِنَّ فِي الْحَبَّةِ السَّوْدَاءِ شِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ إِلَّا السَّامَ
"Sesungguhnya di dalam habbatus sawda' (jintan hitam) terdapat penyembuh bagi segala macam penyakit kecuali kematian."
Ibnu Syihab mengatakan: "Kata as-Saam di sini berarti kematian, sedangkan habbatus sauda' berarti syuniz."[1] Habbatus sawda ini mempunyai manfaat yang sangat banyak.[2]
Jintan hitam sangat bermanfa'at untuk mengobati berbagai macam penyakit dengan izin Allah.


1.  Al-Bukhari dalam al-Fath (X/143) dan Muslim (IV/1735) no. 2215
2.  Zaadul Ma'aad (IV/297) dan lihat juga ath-Thibbu minal Kitabi was Sunnah, karya 'Allamah Muwaffaquddin 'Abdul Latif al-Bagdadi (hal. 88)
 
PENGOBATAN DENGAN MADU
Allah عزّوجلّ berfirman:
يَخْرُجُ مِن بُطُونـِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاء لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
"Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memikirkan." (QS. An-Nahl: 69).
Dan Rasulullah 'Alaihisshalatu was Salam bersabda:
الشِّفَاءُ فِي ثَلَاثَةٍ فِي شَرْطَةِ مِحْجَمٍ أَوْ شَرْبَةِ عَسَلٍ أَوْ كَيَّةٍ بِنَارٍ وَأَنَا أَنْهَى أُمَّتِي عَنْ الْكَيِّ
“Kesembuhan itu ada pada tiga hal, yaitu; dalam pisau pembekam, meminumkan madu, atau pengobatan dengan besi panas. Dan aku melarang umatku melakukan pengobatan dengan besi panas.”[1]


1.  HR. Al-Bukhari dalam al-Fath (X/137). Lihat bab beberapa manfaat madu dalam Zaadul Ma'aad (IV/50-62) dan juga ath-Thibbu minal Kitabi was Sunnah,  karya 'Allamah Muwaffaquddin 'Abdul Latif al-Bagdadi (hal. 129-136)
 
PENGOBATAN MENGGUNAKAN AIR ZAM-ZAM 
Rasulullah Alaihissalatu was Salam pernah bersabda mengenai air zam-zam ini:
إِنَّـهَا مُبَارَكَةٌ، إِنَّـهَا طَعَامُ طُعْمٍ، (وَشِفَاءُ سُقْمٍ)   
"Air zam-zam itu penuh berkah. Ia merupakan makanan yang mengenyangkan (dan obat bagi penyakit)."[1]
Hadits Jabir رضي الله عنه yang marfu':
مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ
"Air zam-zam tergantung kepada tujuan diminumnya."[2]
Nabi صلي الله عليه وسلم pernah membawa air zam-zam[3] (di dalam tempat-tempat air) dan girbah (tempat air dari kulit binatang), dan beliau menyiramkan dan meminumkan kepada orang-orang yang sakit."[4]
Ibnul Qayyim رحمه الله تعالي   berkata: "Saya sendiri dan juga yang lain pernah mempraktekkan upaya penyembuhan dengan air zam-zam terhadap beberapa penyakit, dan hasilnya sangat menakjubkan, aku berhasil mengobati berbagai macam penyakit dan aku pun sembuh atas izin Allah."[5]



1.  HR. Muslim (IV) dan matan yang terdapat dalam kurung adalah menurut riwayat al-Bazzar, Baihaqi dan Thabrani, dan sanadnya shahih. Lihat Majma’uz Zawa’id (III/286)
2.  HR. Ibnu Majah dan lain-lainnya dan lihat Shahih Ibnu Majah (II/183) juga Irwa’ul Ghalil (IV/320)
3.  Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid dalam bukunya Panduan Parktis Manasik Haji & Umrah terbitan Pustaka Imam Syafi’i menyebutkan doa minum air zam-zam yaitu:

.

0 komentar:

 
Design By Taufik.R / miftah / QSTV | Published By QSTV