Tidaklah
seorang hamba muslim yang menjenguk orang sakit yang belum datang ajalnya, lalu
dia mengucapkan tujuh kali do'a berikut:
أَسْأَلُ
اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ (7×)/
"Aku
mohon kepada Allah Yang Mahaagung, Rabb 'Arsy yang agung, agar Dia
menyembuhkanmu." (dibaca 7x)
Melainkan
orang itu akan disembuhkan.[1]
Nabi صلي
الله عليه وسلم bila menjenguk orang sakit
mengucapkan:
لاَ
بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ
Tidak
mengapa, semoga sakitmu ini membuat dosamu bersih, Insya Allah."[2]
1.
Tirmidzi
dan Abu Dawud. Lihat Shahihut Tirmidzi (11/210) juga Shahihul
Jami'
2.
HR.
Al-Bukhari dalam Fathul Bari 10/118
Keutamaan
Berkunjung Kepada Orang Sakit
عَنْ
عَلِيٍّ رضي الله عنه قَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
مَنْ أَتَى أَخَاهُ الْمُسْلِمَ مَشَى فِي خَرَافَةِ الْـجَنَّةِ حَتَّى يَـجْلِسَ
فَإِذَا جَلَسَ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ
سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِ
سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ
Dari
Ali رضي
الله عنه, Rasulullah صلي
الله عليه وسلم bersabda: "Apabila seseorang berkunjung
(menengok) seorang muslim yang sedang sakit, maka seakan-akan dia berjalan di
kebun Surga, hingga ia duduk. Apabila sudah duduk, maka akan diliputi rahmat
Allah. Apabila ia berkunjung di pagi hari, maka tujuh puluh ribu Malaikat akan
mendo'akannya, agar mendapat rahmat hingga sore. Apabila ia berkunjung di sore
hari, maka tujuh puluh ribu malaikat akan mendo'akannya agar diberi rahmat
hingga pagi hari.”[1]
1.
HR.
At-Tirmidzi dan Ibnu Majah. Lihat Shahih Sunan at-Tirmidzi 1/244 no. 775
dan Shahih Sunan Ibnu Majah 1/244 no. 1183,
shahih
MENGOBATI SAKIT DEMAM
Rasulullah
'Alaihisshalatu was Sallam bersabda:
الْـحُمَّى
مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ فَأَبْرِدُوهَا بِالْمَاءِ
"Demam itu merupakan bagian dari panas
Jahannam, karena itu dinginkanlah ia dengan air."[1]
1.
HR.
Al-Bukhari dalam al-Fath (X/174) dan Muslim
(IV/1733)
MENGOBATI RASA SAKIT KARENA SENGATAN
Pertama,
bacakan surat al-Fatihah dengan menghimpun ludah dan kemudian meniupkannya
(disertai dengan sedikit ludah) pada bagian tubuh yang tersengat.[1]
Kedua,
hendaklah bagian yang tersengat itu diusap dengan air dan garam sambil
membacakan "Qul ya ayyuhal kafirun", (surat al-Kafirun) dan
mu'awwidzatain (surat al-Falaq dan an-Naas).[2]
1.
HR.
Al-Bukhari dalam al-Fath (X/208)
2.
HR.
Ath-Thabrani dalain al-Mu'jamush Shaghir (11/830) dan lihat juga
Majma'uz Zawa'id (V/111) dan sanadnya hasan
DO'A MEREDAM AMARAH
Untuk
mengobati kemarahan bisa ditempuh dengan dua cara, yaitu:
1.
Pencegahan
Untuk
upaya pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari hal-hal yang dapat
menyebabkan timbulnya kemarahan. Dan di antara yang dapat menyebabkan kemarahan
itu adalah kesombongan, bangga terhadap diri sendiri, berbangga-bangga, tamak,
bercanda tidak pada tempatnya, ketidakseriusan dan yang
semisalnya.
2.
Peredaan
Yaitu,
upaya peredaan ketika marah itu sudah muncul. Dan hal tersebut terfokus pada
empat hal, yaitu:
a.
Mohon
perlindungan kepada Allah H dari syaitan yang terkutuk dengan membaca:
"'Audzubillahi minasyaithanirrajim."
b.
Berwudhu
c.
Merubah
posisi atau keadaan orang yang marah itu, yaitu dengan duduk, berbaring, keluar,
diam atau yang lainnya.
d.
Mengingat
bahwa di dalam menahan kemarahan itu tersimpan pahala, dan juga mengingat bahwa
kemarahan itu hanya akan mengakibatkan dampak yang buruk dan hina.[1]
1.
Lihat
penjelasan masalah ini secara rinci dengan dalil-dalil yang shahih dalam
Aafaatul Lisan (hal. 110-112). Juga al-Hikmah fid Da’wah ilallah
(hal. 64-66)
MENGHILANGKAN RASA CEMAS
DAN TAKUT KETIKA TIDUR
DAN TAKUT KETIKA TIDUR
أَعُوْذُ
بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ، وَشَرِّ عِبَادِهِ،
وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنِ
“Aku
berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka dan siksaan-Nya, dari
kejahatan hamba-hamba-Nya, dan dari kejahatan bisikan-bisikan setan, dan dari
kedatanan mereka.” [1]
1.
Ditakhrij
oleh Tirmidzi dan Abu Dawud. Lihat Shahih at-Tirmidzi: 2/210 dan
Shahih Jami’: 5/180
PENGOBATAN MENGGUNAKAN
HABBATUS SAWDA' (JINTAN HITAM)
HABBATUS SAWDA' (JINTAN HITAM)
Rasulullah
'Alaihisshalatu was Salam bersabda:
إِنَّ
فِي الْحَبَّةِ السَّوْدَاءِ شِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ إِلَّا
السَّامَ
"Sesungguhnya di dalam habbatus sawda'
(jintan hitam) terdapat penyembuh bagi segala macam penyakit kecuali
kematian."
Ibnu
Syihab mengatakan: "Kata as-Saam di sini berarti kematian, sedangkan
habbatus sauda' berarti syuniz."[1]
Habbatus sawda ini mempunyai manfaat yang sangat banyak.[2]
Jintan
hitam sangat bermanfa'at untuk mengobati berbagai macam penyakit dengan izin
Allah.
1.
Al-Bukhari
dalam al-Fath (X/143) dan Muslim (IV/1735) no. 2215
2.
Zaadul
Ma'aad
(IV/297) dan lihat juga ath-Thibbu minal Kitabi was Sunnah, karya
'Allamah Muwaffaquddin 'Abdul Latif al-Bagdadi (hal. 88)
PENGOBATAN DENGAN MADU
Allah
عزّوجلّ berfirman:
يَخْرُجُ
مِن بُطُونـِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاء لِلنَّاسِ إِنَّ فِي
ذَلِكَ لآيَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
"Dari perut lebah itu keluar minuman (madu)
yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi
manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memikirkan." (QS. An-Nahl:
69).
Dan
Rasulullah 'Alaihisshalatu was Salam bersabda:
الشِّفَاءُ
فِي ثَلَاثَةٍ فِي شَرْطَةِ مِحْجَمٍ أَوْ شَرْبَةِ عَسَلٍ أَوْ كَيَّةٍ بِنَارٍ
وَأَنَا أَنْهَى أُمَّتِي عَنْ الْكَيِّ
“Kesembuhan
itu ada pada tiga hal, yaitu; dalam pisau pembekam, meminumkan madu, atau
pengobatan dengan besi panas. Dan aku melarang umatku melakukan pengobatan
dengan besi panas.”[1]
1.
HR.
Al-Bukhari dalam al-Fath (X/137). Lihat bab beberapa manfaat madu dalam
Zaadul Ma'aad (IV/50-62) dan juga ath-Thibbu minal Kitabi was
Sunnah, karya 'Allamah Muwaffaquddin
'Abdul Latif al-Bagdadi (hal. 129-136)
PENGOBATAN MENGGUNAKAN AIR ZAM-ZAM
Rasulullah
Alaihissalatu was Salam pernah bersabda mengenai air zam-zam
ini:
إِنَّـهَا
مُبَارَكَةٌ، إِنَّـهَا طَعَامُ طُعْمٍ، (وَشِفَاءُ سُقْمٍ)
"Air zam-zam itu penuh berkah. Ia merupakan
makanan yang mengenyangkan (dan obat bagi penyakit)."[1]
Hadits
Jabir رضي
الله عنه yang marfu':
مَاءُ
زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ
"Air zam-zam tergantung kepada tujuan
diminumnya."[2]
Nabi
صلي
الله عليه وسلم pernah membawa air zam-zam[3] (di dalam tempat-tempat
air) dan girbah (tempat air dari kulit binatang), dan beliau menyiramkan dan
meminumkan kepada orang-orang yang sakit."[4]
Ibnul
Qayyim رحمه
الله تعالي
berkata: "Saya sendiri dan juga yang lain
pernah mempraktekkan upaya penyembuhan dengan air zam-zam terhadap beberapa
penyakit, dan hasilnya sangat menakjubkan, aku berhasil mengobati berbagai macam
penyakit dan aku pun sembuh atas izin Allah."[5]
1.
HR.
Muslim (IV) dan matan yang terdapat dalam kurung adalah menurut riwayat
al-Bazzar, Baihaqi dan Thabrani, dan sanadnya shahih. Lihat Majma’uz
Zawa’id (III/286)
2.
HR.
Ibnu Majah dan lain-lainnya dan lihat Shahih Ibnu Majah (II/183) juga Irwa’ul
Ghalil (IV/320)
3.
Syaikh
Ali Hasan Ali Abdul Hamid dalam bukunya Panduan Parktis Manasik Haji & Umrah
terbitan Pustaka Imam Syafi’i menyebutkan doa minum air zam-zam yaitu:
0 komentar:
Posting Komentar